Minggu, 03 Juli 2011

Kare Ayam

Bahan:

* 1 ekor ayam buras (kampung) 800 gr, potong jadi 4
* 1500 cc santan
* 2 sdm minyak goreng, untuk menumis

Bumbu :

* 5 siung bawang merah
* 5 siung bawang putih
* 5 buah cabai merah
* 15 butir kemiri
* 5 cm kunyit, haluskan
* 1 batang serai, memarkan
* 1 buah jari lengkuas, memarkan
* 5 helai daun jeruk
* 3 helai daun salam
* garam dan merica bubuk secukupnya


Cara Membuat:

* Tumis ayam dengan semua bumbu hingga harum
* Tuang santan, kecilkan api. Masak hingga ayam matang, angkat

Sate Ayam

Bahan:

* 2 buah dada ayam
* 1 sdm minyak goreng
* tusuk sate

Bumbu yang dihaluskan:

* 5 butir bawang merah
* 2 siung bawang putih
* 1 sdt ketumbar
* 2 cm kunyit
* 1 sdt asem jawa
* garam secukupnya
* gula jawa secukupnya

Cara Membuat Sate:

* Pisahkan daging dada ayam dari tulangnya.
* Potong daging ayam sesuai selera. Biasanya 1x2x2 cm.
* Aduk potongan ayam dengan minyak goreng dan bumbu yang sudah dihaluskan lalu diamkan selama 15-30 menit supaya bumbu meresap.
* Kemudian, tusukan 3-4 potong daging ayam pada setiap tusukan sate.
* Panggang sate di atas bara api sampai sate matang, jangan lupa sate perlu dibolak-balik waktu memanggang.
* Sate siap dihidangkan dengan membubuhkan Sambel Sate diatasnya lalu taburkan irisan bawang merah di atas Sambel Sate.
* Sate paling enak kalu dimakan sewaktu masih panas.

Untuk 24 tusuk.

Cara Mengolah Makanan

Ada 5 tehnik memasak yang kerap digunakan yakni goreng, kukus, rebus, panggang dan bakar. Alangkah baiknya bila pengolahan masakan dilakukan bervariasi.Dari tehnik memasak yang patut diperhatikan adalah waktunya. jangan sampai terlalu lama. Baik itu direbus, dikukus, dipanggang, atau digoreng. Merebus dan mengukus terlalu lama dapat menghilangkan kandungan vitamin yang larut dalam air seperti B dan C. Cara merebus yang paling baik adalah dengan mendidihkan air terlebih dahulu, kemudian baru masukkan bahan makanannya dan rebuslah selama 2-3 menit saja.

Demikian pula untuk proses menggoreng dan memanggang. Umumnya yang digoreng dan dipanggang adalah bahan makanan yang mengandung protein. dalam keadaan kering dan renyah protein jadi mudah dicerna. sebisa mungkin, hindari proses menggoreng dan memanggang yang terlalu lama sebab dapat menyebabkan kandungan proteinnya malah sulit dicerna.

Tehnik memasak dengan membakar diatas arang sebaiknya dihindari kerena proses tersebut menghasilkan zat karsinogenik, terutama bila bahan makanannya mengandung lemak. Kelak akumulasi zat karsinogenik ini dikhawatirkan menjadi pemicu penyakit kanker.

Aneka Olahan Daging Kelinci

Kelinci adalah salah satu hewan terlucu di muka bumi. Sifatnya yang jinak dengan bulu halus membuat banyak orang tertarik padanya. Tak heran, bila kelinci banyak dipelihara sebagai hewan kesayangan atau hewan hias. Belakangan, kelinci juga dibudidayakan untuk sajian menu makanan. Karena, daging kelinci rasanya lebih gurih dan halus dibanding daging ayam atau kambing. Kadar kolesterol dan natriumnya rendah, sehingga baik untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan. Berikut ini beberapa jenis menu dari bahan daging kelinci.

1. Dendeng kelinci
Bahan :
1 kg daging kelinci disayat tipis
2. 20 gr bawang putih
3. 20 gr ketumbar
4. Asem secukupnya
5. 60 gr gula jawa
6. Garam secukupnya

Cara membuat :

Semua bumbu terlebih dulu digiling halus. Kemudian dilumurkan atau dicampur dengan daging yang telah disayat tipis. Setelah itu, diamkan selama satu malam. Esoknya daging digantung dan dijemur di bawah sinar matahari sampai berwarna kecoklatan. Setelah itu dendeng siap digoreng.


2. Bakso kelinci
Bahan :
1. 250 gr daging kelinci segar
2. 75 gr es batu
3. 8 gr garam dapur
4. Penyedap rasa secukupnya
5. 0,5 gr mrica
6. 25 gr tepung tapioka
7. 0,75 gr STP (sodium tripoly pospat).

Cara membuat :

Buang lemak dan jaringan ikat (urat) yang menempel pada daging kelinci, kemudian tambahkan garam dan es yang telah dihaluskan selama satu menis. Masukkan tepung tapioka, mrica ke dalam adonan daging, kemudian putar selama satu menit. Adonan yang telah lengket didiamkan selama 30 menit sampai 1 jam (kalau bisa simpan di lemari es) Rebus air dalam panci sampai mendidih, setelah itu kecilkan api atau matikan. Siapkan adonan dan bentuk menjadi bulatan sesuai selera, masukkan ke dalam panci yang berisi air panas. Bulatan bakso akan mengembang dan berubah warna menjadi coklat keabuan, kemudian rebus lagi selama 10-15 menit. Tiriskan dan bakso siap untuk dimakan atau diolah menjadi berbagai jenis menu makanan atau disimpan.

3. Nugget kelinci
Bahan :
1. 1 kg daging kelinci
2. 35 gr susu krim
3. 20 gr bawang putih
4. 10 gr lada
5. 15 gr gula
6. 1 gr MSG (monosodium glutamate)
7. 25 gr meizena
8. 1 kg minyak goreng
9. 75 gr es batu
10. Garam dan penyedap rasa secukupnya

Cara membuat :
Daging digiling hingga halus, kemudian campurkan dengan 25 gr meizena, 35 gr susu krim, 75 gr es batu, 20 gr bawang putih, 10 gr lada dan 1 gr MSG. Adonan dicetak dalam lembaran plastik dan dimasukkan ke dalam lemari es selama 30 menit. Setelah itu adonan dipotong-potong dan dicelupkan dalam perekat tepung yang terbuat dari campuran 80 gr meizena, 2 gr bawang putih, 1 gr lada, 1 gr garam, dan 300 ml air. Setelah itu nugget dilumuri dengan tepung roti dan dilakukan penggorengan awal (digoreng setengah matang). Kemas nugget dalam vakum dan simpan pada suhu rendah. Jika akan dimakan nuget digoreng selama empat menit.

Rabu, 29 Juni 2011

History of Bicycle

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.

Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat “primitif”. Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.

Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah “berani” menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.

Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).

Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama diCoventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Jenis-jenis Sepeda

Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya berdasarkan fungsi dan ukurannya.

* Sepeda Gunung digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27

* Sepeda Jalan Raya digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27

* Sepeda BMX, BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi

* Sepeda mini termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga

* Sepeda Angkut termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos

* Sepeda Lipat merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah

Senin, 25 April 2011

Malin Kundang (English Version)

Long time ago, in a small village near the beach in West Sumatera, lived a woman and her son, Malin Kundang. Malin Kundang's father had passed away when he was a baby, and he had to live hard with his mother.
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong child. He usually went to the sea to catch fish, and brought it to his mother, or sold it in the town.
One day, when Malin Kundang was sailing as usual, he saw a merchant's ship which was being raided by a small band of pirates. With his brave and power, Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and asked Malin Kundang to sail with him. Malin Kundang agreed.
Many years later, Malin Kundang became a wealthty merchant, with a huge ship, loads of trading goods, many ship crews, and a beautiful wife. In his journey, his ship landed on a beach. The villagers reconigzed him, and the news ran fast in the town: Malin Kundang became a rich man and now he is here. His mother, in deepful sadnees after years of loneliness, ran to the beach to meet her beloved son again.
When the mother came, Malin Kundang, in front of his well dressed wife, his crews and his own gloriness, denied to meet that old, poor and dirty woman. For three times she begged Malin Kundang and for three times yelled at him. At last Malin Kundang said to her "Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly peasant!" Then he ordered his crews to set sail.
Enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn't apologize. Malin Kundang just laughed and set sail.
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologized. He was thrown by the wave out of his ship, fell on a small island, and suddenly turned into stone.

Mouse Deer and Crocodile

One day, Mouse Deer went down to the river. He wanted to take a drink. But he knew Crocodile might be waiting underwater to eat him.
Mouse Deer had an idea. He said out loud, “I wonder if the water’s warm. I’ll put in my leg and find out.”
But Mouse Deer didn’t put in his leg. Instead, he picked up a stick with his mouth and put in one end.
Chomp! Crocodile grabbed the stick and pulled it underwater.
Mouse Deer laughed. “Stupid Crocodile! Don’t you know a stick from a leg?”
And he ran off to drink somewhere else!
* * *
Another day, Mouse Deer went back to the river. All he saw there was a floating log. But he knew Crocodile looked like a log when he floated.
Mouse Deer had an idea. He said out loud, “If that log is really Crocodile, it won’t talk. But if it’s really just a log, it will tell me.”
He listened. A rough voice said, “I’m really just a log.”
Mouse Deer laughed. “Stupid Crocodile! Do you think a log can talk?”
And off he ran again!
* * *
Another day, Mouse Deer wanted to cross the river. He wanted to eat tasty fruits and roots and shoots on the other side. But he didn’t want Crocodile to eat him first!
Mouse Deer had an idea. He called out, “Crocodile!”
Crocodile rose from the water. “Hello, Mouse Deer. Have you come to be my breakfast?”
“Not today, Crocodile. I have orders from the King. He wants me to count all the crocodiles.”
“The King!” said Crocodile. “Tell us what to do.”
“You must line up from this side of the river to the other side.”
Crocodile got all his friends and family. They lined up across the river.
Mouse Deer jumped onto Crocodile’s back. “One.”
He jumped onto the next crocodile. “Two.”
And the next. “Three.”
Mouse Deer kept jumping till he jumped off on the other side of the river.
“How many are there?” called Crocodile.
“Just enough!” said Mouse Deer. “And all stupid!”
Then he went off singing his song.
I’m quick and smart as I can be.
Try and try, but you can’t catch me!

Minggu, 24 April 2011

Kegunaan Hidrokarbon

1. Bidang pangan
Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka bahasanya bukan hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu karbohidrat.
Apa itu karbohydrat ?
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam.Karbohydrat juga merupakan segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).[1] Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O.
Tipe karbohidrat
• Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
- Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
- Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan madu.
- Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan makanan kita.
• Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.
- Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted milk)
- Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu ibu.
- Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel. Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.
• Polisakarida
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang pangan seperti beras, pati, jagung, dll.

Peran Karbohidrat

Peran dalam biosfer

Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan.[4]
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum.
  
Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.[1]
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.

Peran sebagai materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan.[10] Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin.
Pektin merupakan segolongan polimer heterosakarida yang diperoleh dari dinding sel tumbuhan darat. Pertama kali diisolasi oleh Henri Braconnot tahun 1825. Wujud pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin banyak dimanfaatkan pada industri pangan sebagai bahan perekat dan stabilizer (agar tidak terbentuk endapan).
Hemiselulosa merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat selulosa dalam dinding sel tumbuhan. Secara biokimiawi, hemiselulosa adalah semua polisakarida yang dapat diekstraksi dalah larutan basa (alkalis).
Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.[8]
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.[11]




2. Bidang sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromatik, yaitu para-xylene
Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

3. Bidang papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam, mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll.

4. Bidang seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS merupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan
hidrokarbon aromatik.

5. Bidang estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebihluas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyak.

Siklus Biogeokimia

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon.
1. Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar.
Gbr. Siklus Nitrogen di Alam
2. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar

Gbr. Siklus Fosfor di Alam
3. Siklus Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air. Lihat Gambar
Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam

Sabtu, 23 April 2011

Membuat Boneka Dari Kain Flanel


1. Sediakan Bahan-bahannya seperti pola, jarum kain flanel, kapas/dakron dan benang sulam (Dimodel saya pakai benang wol dan jarum besar biar kelihatan ceritanya)









2. Cetak pola ke kain flanel (plissss pakai kapur jahit atau pakai pinsil warna yang mendekati warna kain yah, jangan ikutin seperti foto bisa-bisa karya kita jadi kotor)











3. Gunting pola











4. lalu jahit/sulam aplikasi seperti mata, mulut dll












5. Satu kan bagian depan dan belakang dengan menggunakan tusuk feston











6. Sisa kan sedikit kira-kira 3 cm untuk memasukan bahan isi seperti kapas/dakron/kapuk











7. Lalu teruskan kembali jahitan (tusuk feston) hingga semua sisi terjahit semua











8. Pasang aplikasi lainya seperti hidung, ekor atau tali penggantung












9. Boneka kelinci telah jadi ^_^











Tambahan:
- jika kita memiliki pola dengan beberapa warna misalnya kelincinya ingin memakai "baju" berbahan flanel warna biru atau matanya menggunakan bahan flanel putih, ditempelkannya saat tahap no.4
- Boneka bisa saja terdiri dari beberapa bagian misalnya bagian kepala, badan dan kaki ingin terpisah, buat bagian-bagian tersebut hingga selesai dahulu lalu baru gabungkan dengan dijahit.

Kumpulan Resep Makanan

Cara Membuat Udang Bakar Bumbu



Bahan:

400 gr udang pancet besar, dibelah jangan sampai putus
1 buah bawang bombay, dipotong bulan sabit
4 butir bawang merah, dicacah
2 siung bawang putih, dicacah
2 bh cabai merah, buang biji, iris halus
2 btg sereh, ambil bagian putihnya, diiris halus
1 buah daun ketumbar, diiris halus
2 lbr daun jeruk, diiris halus
1 ruas lengkuas, memarkan
1 buah tomat hijau, potong tipis-tipis
Masako rasa ayam
1 sdm air jeruk nipis
Lada dan gula pasir secukupnya
Margarin secukupnya
Minyak goreng untuk menumis
Bahan olesan, aduk rata:

Saori saus teriyaki
1 sdt bawang putih halus
1 sdm air jahe
Cara membuat:

1. Panaskan pan, beri margarin, panggang sambil diolesi dengan bahan olesan hingga matang. Angkat, letakkan di atas piring saji.
2. Panaskan minyak, tumis bawang bombay, bawang merah, bawang putih hingga wangi. Masukkan cabai merah, sereh, lengkuas, daun ketumbar, daun jeruk, tomat hijau, masako rasa ayam, dan air jeruk nipis. Aduk rata. Tambahkan gula dan lada bubuk hingga matang.
3. Siramkan tumisan bumbu di atas udang bakar. Sajikan dengan acar mangga.
Sumber: Makanan Istimewa Untuk Kesehatan Dan Kecantikan (Tabloid Wanita Indonesia)

resep Ifu Bihun

 

Bahan:

100 gr bihun kering, goreng
200 gr daging ayam, potong-potong
150 gr udang, kupas, rebus sebentar
5 butir bakso sapi, potong-potong
150 gr kembang kol, potong-potong
100 gr kapri muda, disiangi
100 gr caisim, dipotong-potong
100 gr jamur champignon, dipotong-potong
2 batang daun bawang, dipotong-potong
1 ruas jahe, dicacah
3 siung bawang putih, dicacah
1 buah cabai merah, potong-potong
1 sdt kecap asin
1 sdt kecap ikan
1 st minyak wijen
500 cc kaldu tulang ayam
Lada secukupnya
Masako rasa ayam
Saori saus tiram
Air sagu secukupnya
Minyak goreng secukupnya
1 bh cabai merah untuk taburan
Cara membuat:
1. Panaskan minyak, tumis jahe, bawang putih, dan cabai merah sampai harum, masukkan ayam, bakso, dan udang. Aduk-aduk dan tambahkan kol, kapri, caisim, jamur, daun bawang. Aduk rata dan tuangkan kaldu, tambahkan masako, kecap asin, kecap ikan, saori saus tiram, lada, dan kentalkan dengan air sagu dan minyak wijen. Aduk rata.
2. Setelah mendidih dan matang, angkat dan tuang ke atas gorengan bihun, taburi cabai dan sajikan.
Sumber: Makanan Istimewa Untuk Kesehatan Dan Kecantikan (Tabloid Wanita Indonesia)


Resep Sambal Goreng Daging Printil

 

Bahan:
600 gr daging cincang
50 gr tepung roti
3 buah kaldu sapi padat, haluskan
1 sdt merica halus
Garam secukupnya
2 butir telur, kocok lepas
1 liter air untuk merebus
2 lembar daun salam
1 ruas lengkuas, memarkan
100 gr kentang kecil, rebus
250 ml santan kental, dari 1 butir kelapa
3 sdm minyak untuk menumis
Haluskan:

5 buah cabai merah
3 buah bawang merah
2 siung bawang putih
2 butir kemiri
Cara membuat:
1. Campur daging cincang, tepung roti, 2 buah kaldu padat, garam dan merica bubuk, aduk. Tambahkan telur, aduk rata. Bentuk bulat kecil sebesar bakso.
2. Didihkan air, rebus hingga matang, angkat, tiriskan.
3. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas hingga harum. Masukkan bola daging dan kentang, tuang santan dan sisa kaldu padat.
4. Masak sampai matang dan bumbu meresap, sambil terus diaduk. Angkat.
Untuk: 5 porsi

# Sebaiknya masak kentang kecil dengan kulitnya, agar kandungan gizinya tidak hilang. Cuci dan sikat kulit kentang sebelum diolah.
Sumber: Makanan Istimewa Untuk Kesehatan Dan Kecantikan (Tabloid Wanita Indonesia)


Membuat Stick Udang Rasa Jeruk Yuk

 

Bahan:
200 gr udang cincang
100 gr tepung panir halus
2 butir kuning telur
Garam secukupnya
1/2 sdt pala halus
1/2 buah bawang bombay, cincang halus
25 ml susu cair
1/2 sdt merica halus
Minyak secukupnya, untuk menggoreng
Pelapis:
100 gr tepung panir kasar
3 butir telur, kocok lepas
Saus:
2 siung bawang putih, memarkan, cincang halus
1 buah cabai merah, buang bijinya, iris halus
300 ml air
3 sdm tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air
1 cm jahe, memarkan
1 sdm kecap ikan
5 sdm gula pasir
1 sdt kulit jeruk lemon, iris halus
4 sdm air jeruk lemon
1/2 sdt minyak wijen
3 sdm minyak, untuk menumis
Cara membuat:

1. Campur semua bahan, kecuali minyak, aduk rata. Ambil 1 sendok makan adonan, bentuk seperti stick. Gulingkan ke telur, lalu tepung panir, ke telur, dan ke tepung panir lagi.
2. Goreng dalam minyak panas dengan api sedang sampai matang dan kecoklatan. Angkat. Sajikan dengan saus.
Saus:
1. Tumis bawang putih sampai harum. Tambahkan cabai merah dan jahe, tumis layu. Masukkan kecap ikan, gula pasir, dan kulit jeruk. Aduk rata. Tuangkan air jeruk lemon. Didihkan. Masukkan minyak wijen. Aduk.
2. Tambahkan larutan maizena, masak sampai mengental, angkat.
Untuk: 6 buah
Sumber: Makanan Istimewa Untuk Kesehatan Dan Kecantikan (Tabloid Wanita Indonesia)

Resep Membuat Soto Aceh

 

Bahan:
500 gr daging sapi, potong dadu
600 ml air
700 ml santan kental dari 1 butir kelapa
1 batang daun bawang, iris halus
2 batang seledri, iris halus
3 sdm bawang goreng
3 sdm minyak untuk menumis
Bumbu yang dihaluskan:
7 siung bawang merah
5 siung bawang putih
1 sdt merica
1 sdm ketumbar sangrai
3 cm jahe
5 butir kemiri
1 sdm garam
Bumbu lainnya:
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun salam
2 buah tomat, belah enam
1 buah jeruk nipis, peras airnya
Cara membuat:
1. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum. Tambahkan serai dan daun salam, tumis hingga bumbu matang.
2. Masukkan daging sapi, aduk hingga berubah warna. Tuangkan air, masak hingga daging setengah matang.
3. Tambahkan santan kental, masak hingga daging empuk.
4. Masukkan tomat dan air jeruk nipis. Aduk sebentar, lalu angkat.
5. Sajikan soto Aceh dengan taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.

Selamat mencoba :)

Sumber: Soto Nusantara (Tim Dapur DeMedia)

Resep Tahu Gimbal

 

Bahan:
2 buah tahu putih yang besar, goreng, potong-potong
100 gr daun kol, iris halus
100 gr tauge, seduh air panas, tiriskan
Minyak secukupnya untuk menggoreng
Gimbal udang:
225 gr udang kecil, buang kepalanya
200 ml air
150 gr tepung terigu
150 gr tauge, bersihkan
2 batang daun bawang, iris halus
2 siung bawang putih, parut
1 buah kaldu padat rasa ayam, haluskan
1 batang seledri, iris halus
Taburan:
2 sdm bawang merah goreng
1 sdm kucai, iris halus
Saus kacang:
150 ml air masak
4 sdm kecap manis
Haluskan:
100 gr kacang tanah goreng
8 buah cabai rawit
2 sdt gula pasir
1 siung bawang putih
1 sdt garam
Cara membuat gimbal udang:
1. Campur dan aduk semua bahan sampai rata. Goreng 1 sdm adonan sampai matang. Angkat, tiriskan.
2. Potong-potong, sisihkan.
Saus kacang:
1. Aduk air, kecap, dan bumbu halus hingga rata.
2. Taruh tahu, gimbal, kol, dan tauge.
3. Siram sausnya dan beri bahan taburan.
Untuk: 4 porsi
Sumber: Makanan Istimewa Untuk Kesehatan Dan Kecantikan (Tabloid Wanita Indonesia)


Membuat Roti Goreng Cokelat Lezat

 

Bahan roti:
300 gr tepung terigu protein tinggi
100 gr tepung terigu protein sedang
15 gr susu bubuk
35 gr gula pasir
6 gr (1 1/2 sdt) ragi instan
1/2 sdt baking powder
1 butir telur
1 kuning telur
215 ml air es
35 gr minyak goreng
1 sdt garam
Bahan isi:
25 gr margarin
50 ml krim kental
200 gr dark cooking
Chocolate, potong-potong
Bahan pelapis:
500 ml air
75 gr tepung panir kasar, untuk pelapis
Cara membuat:
1. Isi, panaskan krim kental dan margarin. Masukkan potongan dark chocolate. Aduk sampai cokelat larut. Dinginkan dalam lemari es.
2. Kulit, campur tepung terigu, susu bubuk, gula pasir, ragi instan, dan baking powder. Aduk rata.
3. Masukkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis. Tambahkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Diamkan 30 menit.
4. Kempiskan adonan. Timbang masing-masing 15 gr. Bentuk bulat. Diamkan 10 menit.
5. Pipihkan. Sendokkan isi. Bentuk bulat pipih. Letakkan di loyang yang ditabur tipis tepung terigu. Diamkan 30 menit sampai mengembang.
6. Celup air. Gulingkan di tepung panir. Lakukan sampai semua adonan habis.
7. Goreng di dalam minyak yang dipanaskan di atas api sedang.
Untuk 48 buah.


Membuat Ayam Goreng Ala Jepang

 

Bahan:
600 gr fillet ayam, potong memanjang 8 x 2 cm
2 sdm kecap asin
1 sdt merica halus
Garam secukupnya
2 cm jahe, parut halus
3 siung bawang putih, cincang halus
2 butir telur, kocok
200 gr tepung panir
Selada kol aduk rata:
225 gr kol, iris halus
5 sdm saus thousand island
Acar lobak, aduk rata:

150 gr lobak, serut kasar
150 gr wortel, serut kasar
5 sdm gula pasir
2 sdt cuka
1 sdt garam
Cara membuat:

1. Lumuri ayam dengan kecap asin, merica halus, garam, jahe, dan bawang putih. Sisihkan dalam lemari pendingin selama 1 jam.
2. Tiriskan ayam, celupkan ke dalam telur kocok. Lalu lumuri dengan tepung panir sampai rata. Ulangi sekali lagi.
3. Goreng ayam dalam minyak banyak hingga matang dan kecoklatan. Angkat, tiriskan. Sajikan bersama selada kol dan acar lobak.
Untuk: 5 porsi

# Thousand island dapat dibuat sendiri dengan mencampurkan saus mayonais, saus tomat, cincangan putih telur dan peterseli.
Sumber: Makanan Istimewa Untuk Kesehatan Dan Kecantikan (Tabloid Wanita Indonesia)

 


 


 


 


 


 


 

Kamis, 03 Februari 2011

Music..

All about drum

drum_set
Drum sebenarnya bermacam-macam. Ada Snare, Tom-tom, bass, conga, tymbal, mondo, bedug, tabla…..dll. Mereka sebenarnya adalah drum, karena memainkannya dengan cara dipukul. Tetapi yang kita bahas adalah DRUMSET, yang bisa dibilang bentuk drum paling modern. Drumset itu sendiri sebenarnya terdiri atas 3 drum, yaitu Snare, Tom-tom dan Bass drum. Untuk Tom-tom masih dapat dibagi dua lagi, yaitu : Mounted tom dan floor tom-tom (tergantung dari peletakan dan diameter saja). Dari ke tiga unsur tersebut masih ada beberapa unsur penting lagi, yaitu cymbal, hardware, (pedal, hihat stand, cymbal stand, snare stand, tom holder/tom stand) dan drumhead.

Tom-tom
Tom-tom terdiri atas berbagai macam ukuran baik dalam kedalamannya dan diameternya. Ukuran suatu drum biasanya ditulis 12×10 yang maksudnya adalah kedalamannya 12 inchi dan diamternya 10 inchi. Diameter tom-tom bervariasi, biasanya tom-tom paling kecil berdiameter 6”, dan berlnjut ke 8”, 10”, 12”, 13”, 14”, 15”, 16”, 18” dan 20”. Ukuran tom-tom 14” keatas dapat digolongkan sebagai floor tom-tom, tetapi tergantung dari peletekannya juga. Tom-tom menggunakan 2 drumhead, atas bawah, kecuali pada tahun 70-an dimana tom-tom dan bass drum hanya menggunakan 1 drumhead saja, dan suaranya jelek sekali. Badan tom-tom atau yang biasa disebut dengan shell terbuat dari kayu. Untuk drum kelas pemula biasanya menggunakan kayu Mohogany dan untuk kelas professional biasanya menggunakan kayu Birch dan Maple. Kayu Birch dan Maple lebih mahal karena  menghasilkan suara atau tone yang bulat dan jernih. Kayu pada tom-tom biasanya mempunyai ketebalan dari 4 sampai  10mm. semakin tipis kayu maka suara yang dihasilkna semakin kaya dan sensitive. Sedangkan semakin tebal kayu suara yang dihasilkan semakin keras, tetapi suaranya tidak terlalu kaya dan kurang sensitive.
bass_drum
bass_drum
Bass drum tidak terlalu berbeda dengan tom-tom, hanya bass drum mempunyai diameter yang lebih besar, 16”, 18”, 20”, 22”, 24”, dan bahkan 26” atau lebih. Dan bass drum dipukul dengan menggunakan pedal dan ditaruh dibawah. Tetapi suara bass drum tidak seperti tom-tom yang bersuara “dung……” tetapi cenderung bersuara “dug……” (lebih mati suaranya). Kayu bass drum cenderung lebih tebal untuk menghasilkan suara yang lebih keras dan untuk ketahanan drum itu sendiri.
snare drum
snare drum
Snare Drum adalah drum yang paling berbeda diantara lainnya (dari bentuk dan suaranya). Dan snare drum merupakan unsur utama dari drumset (yang paling sering dipukul). Drum ini biasanya berukuran 10” sampai 15”, tetapi yang paling biasa digunakan adalah ukuran 14”. Yang membuat perbedaan pada snare drum yaitu pada bagian bawah drum tersebut. Dibawahnya menggunakan kawat-kawat yang berbentuk spiral atau yang sebenarnya dinamakan Snare Wire/Strainer. Benda itulah yang membuat perbedaan pada snare drum. Jika kamu memukul head atasnya maka snare wire dibawah segera merespon, dengan cara “memukul” kembali head bawah dan menghasilkan suara yang tajam. Maka dari itu, sebenarnya “nyawa” dari snare drum terletak pada snare wirenya. Jika snire wirenya dilepas maka suara yang dihasilkan hampir sama dengan tom-tom.


cymbal
cymbal

Cymbal, lagi-lagi merupakan “nyawa’ bagi drumset, kerena hampir tidak mungkin bermain drum tanpa cymbal (ibarat seperti makan nasi tanpa nasi, nggak makan dounk…..). Cymbal terdiri atas 4 jenis, yaitu :
1.    Hihat cymbal
“Jantungnya” cymbal dan drum. Berguna untuk menjaga waktu/tempo. Terdiri atas sepasang cymbal. Berukuran 8” sampai 15”. Ukuran standar 14”.
2.    Ride cymbal
Sama fungsinya dengan hihat tetapi dengan bentuk dan suara yang berbeda. Hanya terdiri dari satu cymbal tetapi  berukuran besar 18” sampai 22”. Ukuran standar 20”.
3.    Crash cymbal
Berguna untuk memberi phrase/nada pada suatu lagu. Berukuran 13” sampai 22” tergantung dari selera pemain.
4.    Efek cymbal
Efek cymbal terdiri atas Splash, bell, china dan swiss. Berguna untuk memberi “warna” khusus pada suatu lagu. Splash dan bell biasanya berukuran 6” sampai 12” dan untuk china dan swiss biasanya berukuran 16” sampai 22”.
Hardware terdiri atas berbagai macam bentuk dan fungsi :
pedal
pedal
1.    Pedal
Berguna untuk memukul bass drum, juga tersedia double pedal, yaitu pedal yang menggunakan 2 pedal dan 2 pemukul atau beatter untuk mendapatkan suara yang lebih pada bass drum.
2.    Hihat Stand
Untuk  menempatkan hihat cymbal yang terdiri atas 2 buah cymbal sehingga kamu dapat membuka dan menutup kedua cymbal itu dengan kaki kiri kamu.
3.    Cymbal stand
Untuk menempatkan segala macam jenis cymbal kecuali hihat.
4.    Snare Stand
Untuk menempatkan snare drum dan kamu dapat merubah posisinya sesuka kamu.
5.    Tom holder/ tom stand.
Berguna untuk memasang tom-tom
Drumhead mempunyai 3 ukuran, type, fungsi dan ketebalan yang berbeda. Drumhead terdiri atas 3 bagian, pertama Batter Head, yaitu drumhead yang dirancang khusus untuk dipukul. Kedua, Resonant hanya ditaruh pada bagian bawah tom-tom dan bagian depan bass drum. Head ini tidak untuk dipukul, head ini berguna untuk memberi “hidup” pada tom-tom dan bass drum. Dan terakhir adalah Snare Side, khusus hanya untuk ditaruh dibagian bawah snare untuk mendapatkan suara snare wirenya. Snare side merupakan head yang paling tipis. Ingat, tidak untk dipukul.

Rabu, 19 Januari 2011

Jaman Batu Menurut Arkeologi

Paleolitik

Paleolitik (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic, Yunani:παλαιός (palaios) — purba dan λίθος (lithos) — batu) adalah zaman yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal tahun 50.000 SM, manakala pada tahun 20 000 SM, manusia Cro-magnon sudah menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropah.
Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka memburu binatang, menangkap ikan dan mengambil hasil hutan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan memburu. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri daripada musuh. Mereka membuat pakaian dari kulit binatang. Selain itu, mereka juga pandai menggunakan api untuk memasak, memanaskan badan dan menakutkan binatang.


Mesolitikum

 

Mesolitikum (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu) atau "Zaman Batu Pertengahan" adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.[1]
Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Jaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini tidak terlalu sering digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam bukunya The Dawn of Europe (1947).[1]

Zaman mesolitikum di Indonesia

Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana.[2] Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.[2]

Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur dari zaman mesolitikum yang ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera.[3] Hal ini diteliti oleh Dr. P. V. van Stein Callenfels pada tahun 1925 dan menurut penelitian yang dilakukannya, kehidupan manusia pada saat itu bergantung dari hasil menangkap siput dan kerang karena ditemukan sampah kedua hewan tersebut setinggi 7 meter.[3] Sampah dengan ketinggian tersebut kemungkinan telah mengalami proses pembentukan cukup lama, yaitu mencapai ratusan bahkan ribuan tahun.[3] Di antara tumpukan sampah tersebut juga ditemukan batu penggiling beserta landasannya (pipisan) yang digunakan untuk menghaluskan cat merah.[3] Cat tersebut diperkirakan digunakan dalam acara keagamaan atau ilmu sihir.[3] Di tempat itu juga ditemukan banyak benda-benda kebudayaan seperti kapak genggam yang disebut pebble atau kapak genggam Sumatera (Sumeteralith) sesuai dengan tempat penemuannya. Kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah dua dan teksturnya masih kasar.[3] Kapak lain yang ditemukan pada zaman ini adalah bache courte (kapak pendek) yang berbentuk setengah lingkaran seperti kapak genggam atau chopper.[3] Berdasaran pecahan tengkorak dan gigi yang ditemukan pada Kjokkenmoddinger, diperkirakan bahwa manusia yang hidup pada zaman mesolitikum adalah bangsa Papua Melanesoide.(nenek moyang suku Irian dan Melanesoid)[3]

Abris Sous Roche

Salah satu peninggalan zaman mesolitik berupa Abris sous roche.
Abris sous roche adalah goa menyerupai ceruk batu karang yang digunakan manusia sebagai tempat tinggal.[3] Penelitian mengenai kebudayaan Abris sous roche ini juga dilakukan oleh van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931 di Goa Lawu dekat Sampung, Ponorogo (Madiun).[4] Alat-alat yang ditemukan lebih banyak terbuat dari tulang sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture.[4] Di daerah Besuki (Jawa Timur), van Heekeren juga menemukan kapak Sumatera dan kapak pendek. Abris sous roche juga ditemukan pada daerah Timor dan Rote oleh Alfred Buhler yang menemukan flakes culture dari kalsedon bertangkai dan hal ini diduga merupakan peninggalan bangsa Papua Melanesoide.[5]. Hasil kebudayaan Abris sous roche juga ditemukan di Lamancong (Sulawesi Selatan) yang biasa disebut kebudayaan Toala[3]. Kebudayaan Toala ditemukan pada suatu goa yang disebut Goa Leang PattaE dan inti dari kebudayaan ini adalah flakes dan pebble[3]. Selain Toala, para ahli juga menemukan kebudayaan Bacson-Hoabinh dan Bandung di Indonesia. Bacson-Hoabinh diperkirakan merupakan pusat budaya prasejarah Indonesia dan terdiri dari dua macam kebudayaan, yaitu kebudayaa pebble (alat-alat tulang yang datang dari jalan barat) dan kebudayaan flakes (datang melalui jalan timur)[3]. Sementara itu, penelitian kebudayaan Bandung dilakukan oleh van Koenigswald di daerah Padalarang, Bandung Utara, Cicalengka, BanjarabSoreang, dan sebelah barat Cililin. Kebudayaan yang ditemukan berupa flakes yang disebut microlith (batu kecil), pecahan tembikar, dan benda-benda perunggu[3].

Galeri

Berikut ini gambar-gambar peninggalan dari zaman Mesolitikum yang ditemukan pada situs pemakaman di Théviec, Saint-Pierre-Quiberon, Bretagne, Perancis. Koleksi Muséum de Toulouse.

 

Neolitik

Neolitik adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar. 

 

Megalit


Megalit di sebuah desa di kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, Sumatera Selatan (1931).
Patung megalitik di Pematang Panggang, Ogan Komering Ilir (foto diambil di masa Hindia Belanda).
Tugu Megalit, Mane Braz, Brittany
Megalit adalah batu besar yang digunakan untuk membangun struktur atau monumen. Megalitik adalah struktur yang dibuat oleh batu besar.
Megalit berasal dari kata dalam bahasa Yunani μέγας megas berarti besar, dan λίθος lithos berarti batu.
Kebudayaan Megalitikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolitikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi.
Contohnya hasil kebudayaan zaman megalitikum: kapak persegi, kapak lonjong, Menhir , Dolmen, Kubur batu, Waruga, Sarkofagus, Punden Berundak

Stonehenge

Stonehenge merupakan sebuah monumen batu peninggalan manusia purba pada zaman Megalitikum yang terletak di Salisbury Plain, Propinsi Wilshire, Inggris. Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya,yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton),semua batu tegak tsb disusun dengan bentuk tegak melingkar.
Di dalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi sayang, pada saat ini kebanyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.

Budaya megalitik di Indonesia

Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan hingga sekarang.

Pasemah

Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan-tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut oleh ahli arkeologi sebagai Budaya Megalitik Pasemah.

Nias

Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-20).
Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan perselisihan.

Sumba

Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.


                                 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Zaman Batu, sekarang sudah bukan zaman itu lagi. Karena sekarang sudah zaman modern. Zaman yang serba maju. Di masa sekarang tentu kita mempelajari masa lalu, termasuk untuk sejarah kita mempelajari tentang zaman batu seperti zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum.

Oke, sekarang mari kita sama-sama mempelajarinya dengan membaca kutipan di bawah ini. Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini seperti yang tadi saya katakan dapat dibagi lagi atas:
  1. Zaman Paleolitikum
  2. Zaman Mesolitikum
  3. Zaman Neolitikum
  4. Zaman Megalitikum
Dan sekarang saya akan membahas lebih lanjut tentang Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua). Zaman batu tua (Paleolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus yang terdiri. Zaman batu tua bisa disebut paleozoikum. Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, amphibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah:
  • Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)
  • Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa: alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi
  • Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan. Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi :
  • Kebudayaan Pacitan
  • Kebudayaan Ngandong
Manusia pendukung kebudayaan
Pacitan: Pithecanthropus
Ngandong: Homo Wajakensis dan Homo soloensis.
Ciri-ciri Zaman Paleolitikum adalah:
  1. Jenis Manusia
  2. Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
  3. Kebudayaan
    • Kebudayaan Pacitan
    • Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan.Kapak genggam itu berbentuk kapak,tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak.Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara)
    • Kebudayaan Ngandong
    • Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang,kapak genggam, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang PattaE (Sulawesi Selatan).

Peninggalan Zaman Mesolitikum

Peninggalan zaman mesolitikum atau Zaman batu tengah (mesolitikum)Pada Zaman batu tengah ini, alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide (minoritas).

Mesolitikum (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu) atau "Zaman Batu Pertengahan" adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Jaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini tidak terlalu sering digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam bukunya The Dawn of Europe (1947)

Alat-alat yang digunakan di Zaman mesolitikum
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur dari zaman mesolitikum yang ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera. Hal ini diteliti oleh Dr. P. V. van Stein Callenfels pada tahun 1925 dan menurut penelitian yang dilakukannya, kehidupan manusia pada saat itu bergantung dari hasil menangkap siput dan kerang karena ditemukan sampah kedua hewan tersebut setinggi 7 meter. Sampah dengan ketinggian tersebut kemungkinan telah mengalami proses pembentukan cukup lama, yaitu mencapai ratusan bahkan ribuan tahun.

Di antara tumpukan sampah tersebut juga ditemukan batu penggiling beserta landasannya (pipisan) yang digunakan untuk menghaluskan cat merah. Cat tersebut diperkirakan digunakan dalam acara keagamaan atau ilmu sihir. Di tempat itu juga ditemukan banyak benda-benda kebudayaan seperti kapak genggam yang disebut pebble atau kapak genggam Sumatera (Sumeteralith) sesuai dengan tempat penemuannya. Kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah dua dan teksturnya masih kasar. Kapak lain yang ditemukan pada zaman ini adalah bache courte (kapak pendek) yang berbentuk setengah lingkaran seperti kapak genggam atau chopper. Berdasaran pecahan tengkorak dan gigi yang ditemukan pada Kjokkenmoddinger, diperkirakan bahwa manusia yang hidup pada zaman mesolitikum adalah bangsa Papua Melanesoide.(nenek moyang suku Irian dan Melanesoid)

Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.